Hai pendengar setia Radio, apa hari ini sudah dengerin radio? Pasti udah dong, walaupun zaman udah modern dengerin radio tuh masih asik, apalagi dengerinya di mobil saat berangkat kerja ataupun pulang kerja, serasa ditemenin di perjalanan
Kalau pagi-pagi yang suka dengerin radio, pernah gak sih tiba-tiba siaran radionya mati gak mengudara hanya terdengar suara Tutt Tut.... gimana tuh reaksinya? pasti bingung dan kaget yah, begitu pun pada hari Senin kemarin (11/12) , pada pukul 7.45 WIB selama 15 menit hampir seluruh radio DKI Jakarta serentak tidak mengudara, yang memunculkan reaksi menghebohkan di media sosial melalui tagar #radioguemati dan #radioguegakmati.
Ternyata tidak mengudaranya sebagian Radio di DKI Jakarta tadi, merupakan bagian dari campaign 37 Radio yang tergabung dalam Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) DKI Jakarta yang mengadakan "Radio Day".
Hal tersebut diugkapkan langsung oleh ketua umum PRSSNI DKI Jakarta, Bp. M. Rafiq saat PressCon di MID Plaza Jakarta. "Tadi pagi 37 Radio yang tergabung PRSSNI DKI Jakarta sempat mati (tidak mengudara) merupakan campaign dari Radio Day, sengaja dibuat pengen tau pendengar radio jika gak ada radio seperti apa"
"Tujuan Radio Day ini diadakan adalah karena kami ingin membuktikan bahwa radio bukan media yang konvensional , bukan media yang jadul. Radio adalah media yang dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman dan hingga kini dibutuhkan oleh pendengar khususnya masyarakat di DKI Jakarta", ujar Rafiq .
Radio Day diadakan supaya semua stake holder mau memikirkan untuk memajukan industri radio stake holder yang dimaksud? (Pemerintah) Kementrian Komunikasi, Barekraf, Nielsen, Pemprov DKI para pemilik brand dan pendengar. Tambah ketua PRSSNI DKI Jakarta
Ternyata tidak mengudaranya sebagian Radio di DKI Jakarta tadi, merupakan bagian dari campaign 37 Radio yang tergabung dalam Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) DKI Jakarta yang mengadakan "Radio Day".
Press Converence Radio Day 2017 |
Hal tersebut diugkapkan langsung oleh ketua umum PRSSNI DKI Jakarta, Bp. M. Rafiq saat PressCon di MID Plaza Jakarta. "Tadi pagi 37 Radio yang tergabung PRSSNI DKI Jakarta sempat mati (tidak mengudara) merupakan campaign dari Radio Day, sengaja dibuat pengen tau pendengar radio jika gak ada radio seperti apa"
"Tujuan Radio Day ini diadakan adalah karena kami ingin membuktikan bahwa radio bukan media yang konvensional , bukan media yang jadul. Radio adalah media yang dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman dan hingga kini dibutuhkan oleh pendengar khususnya masyarakat di DKI Jakarta", ujar Rafiq .
Radio Day diadakan supaya semua stake holder mau memikirkan untuk memajukan industri radio stake holder yang dimaksud? (Pemerintah) Kementrian Komunikasi, Barekraf, Nielsen, Pemprov DKI para pemilik brand dan pendengar. Tambah ketua PRSSNI DKI Jakarta
Selain itu, Radio Day untuk kembali memperkenalkan radio sebagai media komunikasi utama yang fleksibel dan merangkul semua segmen usia lintas generasi dan “masih selalu” dekat di hati pendengarnya, seperti saya heee..
Tak lupa juga Pak Presiden RI, Jokowi Widodo yang ikut ngetwit di Twitter dan sempat menjadi TT di Indonesia
Lalu ada Selebritis cantik, pendengar setia radio @wulanguritno dalam kicauan twetnyanya
Wulan Guritno mengakui, radio tidak tergantikan dalam hidupnya. Termasuk menggunakan radio sebagai promosi film dan Radio punya rasa yang berbeda.
![]() |
Tweet Pak Jokowi saat #radioguemati |
Lalu ada Selebritis cantik, pendengar setia radio @wulanguritno dalam kicauan twetnyanya
Wulan Guritno mengakui, radio tidak tergantikan dalam hidupnya. Termasuk menggunakan radio sebagai promosi film dan Radio punya rasa yang berbeda.
"Host-host hebat berawal dari penyiar radio yang mempunyai nilai plus" by Wulan.
Memang gak bisa dipungkiri saat ini eranya digital, dengerin musik banyak cara yang bisa dilakukan seperti lewat streaming maupun kehadiran musik digital seperti spotify, Joox dll. Namun Radio lebih personal dan punya kekhasan tersendiri sekaligus pendengar setianya.
Seperti halnya Menurut Nielsen ( sebagai perusahaan riset dan penelitian yang bergerak di bidang informasi global dan media ), Pendengar lewat musik digital seperti Spotify , cuma 1%, tetap masih banyak pendengar radio dan Saat ini terdapat 62,3 juta pendengar yang tersebar di seluruh Nusantara, dimana 41,9 juta pendengar terpusat di pulau Jawa, khusunya DKI Jakarta dan sekitarnya, 9 juta pendengar.
Tambah Nielsen dalam surveynya , Komposisi pendengar Radio DKI Jakarta dan sekitarnya saat ini di dominasi oleh Youngster (anak muda) dengan presentase 56% Anak muda dan sisanya 44% Dewasa.
Pasti bertanya-tanya kenapa alasan masyarakat masih mendengarkan radio ? Menurut Survey yang dilakukan Nielsen, Mendengarkan Radio Supaya gak kesepian, Radio ibarat menjadi teman baik.
Klo boleh saya simpulkan campaign Radio Day melihat dari hastag #radioguemati & #radiogakmati pada hari Senin (11/12) tentunya sukses dan bikin masyarakat masih peduli terhadap yang namanya Radio dan membuktikan Radio masih dekat dihati masyarakat dalam menemani aktivitas sehri-hari***
Salam Radio Day 2017
Kalau radio mau maju, radio jangan dikelola lagi sebagai "hobi" seperti dulu. Radio harus dikelola menjadi lebih profesional. by M. Rafiq
![]() |
Radio Day #radioguegakmati |
Tambah Nielsen dalam surveynya , Komposisi pendengar Radio DKI Jakarta dan sekitarnya saat ini di dominasi oleh Youngster (anak muda) dengan presentase 56% Anak muda dan sisanya 44% Dewasa.
Pasti bertanya-tanya kenapa alasan masyarakat masih mendengarkan radio ? Menurut Survey yang dilakukan Nielsen, Mendengarkan Radio Supaya gak kesepian, Radio ibarat menjadi teman baik.
Klo boleh saya simpulkan campaign Radio Day melihat dari hastag #radioguemati & #radiogakmati pada hari Senin (11/12) tentunya sukses dan bikin masyarakat masih peduli terhadap yang namanya Radio dan membuktikan Radio masih dekat dihati masyarakat dalam menemani aktivitas sehri-hari***
Salam Radio Day 2017
Radio memang tak tergantikan
BalasHapusSetuju, walaupun hanya terdengar suaranya aja....radio bisa jd teman heee
Hapus