Minggu, 07 September 2014

Spektakuler Bertabur Hadiah di Festival Kuliner Serpong 2014

Kapal Pinisi | Festival Kuliner Serpong 2014
Sudah beberapa bulan terakhir  ini saya pindah kantor ke daerah Karawaci yang sebelumnya di daerah BSD City, sudah pasti setiap berangkat kerja saya harus melewati Summarecon Mal Serpong (SMS) karena akses terdekat menuju kantor harus lewat sana.

Semenjak Festival Kuliner Serpong di buka pada tanggal 15 Agustus 2014, sudah pasti orang yang lewat Mal Serpong tentunya penasaran dan mata akan tertuju ke Kapal Layar Pinisi khas suku Bugis yang menjadi icon #FKS2014 yang letaknya tepat berada di pinggir jalan.

Pintu Masuk Festival Kuliner Serpong 2014
Menjawab penasaran saya, Hari Sabtu, 23 Agustus 2014 untuk pertama kalinya saya berkunjung ke Festival Kuliner Serpong, kalau boleh jujur sebenarnya saya sendiri malu sih karena Festival Kuliner Serpong  (FKS) sudah menjadi agenda rutin setahun sekali diadakan di area parkir selatan Summarecon Mal Serpong, dengan tema yang berbeda-beda, awal mulanya 2011 FKS bertemakan "Beauty of Bali", tahun selanjutnya 2012 bertemakan "Minang Nan Rancak" dan tahun kemarin 2013 bertemakan "Jawa Sing Ngangeni". Tentunya hingga tahun ini FKS sudah ke-4 kalinya menggelar acara kuliner nusantara di Summarecon Mal Serpong.

Sedangkan saya sebagai warga yang dekat dengan wilayah Tangerang baru pertama kali mengunjungi Festival Kuliner, "Hallooo Kemana Aja, sambil tutup muka" tapi tidak masalah yang penting untuk tahun ini yang bertemakan "Sulawesi Nyamanna…Pe Sadap" saya harus mencoba icip-icip makanan khas Sulawesi yang menjadi favorit kuliner di Festival Kuliner Serpong 2014 seperti Sop Konro, Ikan Tude Bakar, Mie Cakalang  dan Cotto Makasar.

Saat itu Festival Kuliner Serpong 2014 begitu ramai kebetulan malamnya ada pertunjukan Gading Night Carnaval dan Spectacular Fireworks jadinya saya belum bisa mencoba kuliner yang saya inginkan karena padatnya pengunjung dan antrian di tiap stand makanan yang sudah berekor jadi saya memutuskan untuk menunda icip-icip makanan khas Makasar tersebut, memang datang ke #FKS2014 tidak cukup satu kali untuk mencoba semua kuliner khas Sulawesi, Akhirnya saya minggu depannya balik lagi sambil mengajak teman-teman kantor.

Festival Kuliner Serpong menurut saya bukan hanya sebagai tempat wisata kuliner saja ataupun icip-icip Kuliner Nusantara melainkan bisa sebagai tempat bersilaturahim bersama kerabat maupun keluarga, sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat luas khususnya warga serpong akan kayanya warisan kuliner nusantara yang kita miliki.

Indonesia sangat kaya akan rempah-rempah maka tidak heran dari jaman nenek moyang menciptakan cita rasa yang khas dari berbagai daerah dengan racikan olahan dan sajian kuliner  yang memainkan bumbu sebagai pelengkap cita rasa masakan. Nah kali ini saya akan berbicara kuliner dari Sulawesi yang punya hajat di Festival Kuliner Serpong 2014.

Rumah Asli Adat Tongkonan dari Suku Toraja
Memasuki area parkir Summarecon kita disuguhkan dengan bangunan rumah asli Adat Tongkongan dari Suku Toraja. Terlihat dari pintu masuk Festival Kuliner Serpong 2014, kita bisa berimajinasi layaknya di acara Festival Budaya karena konsep bangunan dan dekorasi khas Sulawesi lengkap dengan pernak pernik miniatur dari  dariikon arsitektur seperti kepala kerbau, kain khas Sulawesi hingga corak etnik khas daerah Sulawesi, ini bagi saya cukup mewakili untuk memperkenalkan Budaya dan warisan Kuliner Nusantara bagi yang belum sempat menginjakkan kaki di tanah Sulawesi.


Panggung Utama, Kapal Pinisi

Menyusuri pintu masuk area Festival Kuliner Serpong 2014 disebelah kiri tepatnya persis pinggir jalan raya bertuliskan Summarecon Mal Serpong terdapat pemandangan unik dan tempat menjadi panggung utama tempat untuk menghibur pengunjung sebuah kapal layar tradisional khas Suku Bugis dan Suku Makassar di Sulawesi Selatan yaitu Kapal Pinisi, selain itu juga para pengunjung tidak perlu kuatir kalau mau cari informasi tentang Festival Kuliner Serpong 2014 atau mau mencari lokasi stand-stand yang kita cari semuanya siap di jawab oleh Daeng-Daeng yang selalu stanby di pusat informasi yang berada di bangunan Mercu Suar tepat di tengah Festival Kuliner Serpong 2014, gampang khan.
Information  Counter dan Media Center #FKS2014

Sejumlah artis Ibu Kota turut memeriahkan acara tahunan ini diantaranya ada Kamesan “Idol”, Ermy Kulit, Parade Karnaval Nusantara dan Gading Night Carnival (GNC), pesta kembang api serta ada penampilan dari pemenang NEZ Academy NET TV Barsena Bestandhi dan Priskila Shafira, juga tidak kalih menarik yaitu dengan adanya parade budaya hiburan khas Sulawesi seperti pengamen Sulawesi, Kolintang, dan juga instrument Makassar siap menemani santap pengunjung setiap harinya. Meskipun bertema khas Sulawesi, sebanyak 67 stand makanan dan 27 gerobak menyajikan  beberapa kuliner khas dari daerah lain juga, seperti mie kocok Bandung, rujak bebek (rujak yang ditumbuk), rujak Medan, kopi Toraja, Es goyang, tahu gejrot dan masih banyak lagi.
Suasana Festival Kuliner Serpong 2014

Untuk kuliner diluar Sulawesi tidak menjadi prioritas menu buruan saya, meski ada beberapa yang akhirnya saya beli juga karena tidak ingin melupakan warisan kuliner nenek moyang saya. Prioritas utama hunting kuliner saat ini yaitu khas Sulawesi seperti Sop Konro, Mie Cakalang, Es Pisang Ijo, ya jujur saja sehari berburu kuliner di sana tidak akan cukup karena kapasitas perut untuk menampung makanan dalam jumlah besar sangat tidak memungkinkan, bisa-bisa saya terkapar akibat kekenyangan dan tidak bisa pulang.

Menikmati Festival Kuliner Serpong Sop Konro

Sop Konro merupakan salah satu menu favorit di Festival Kuliner Serpong 2014 bisa dibilang kuliner ini menjadi primadona diantarakuliner lain, dimana antriannya tidak pernah sepi dan pengunjung rela untuk mengantri demi Sop Konro, menu Iga Bakar yang diolah sedimikian rupa dengan dagingnya yang empuk, sajian ini sangat digemari dari anak-anak hingga usia lanjut, belum lagi ditambah dengan kuahnya yang gurih sebagai pelengkap sayur. Ada lagi Mie Cakalang, sekilas tampilan menu ini mirip dengan Mie Ayam hanya ayamnya berganti dengan ikan cakalang, kali ini saya benar-benar merasakan masakan Sulawesi yang sesungguhnya karena sebelumnya saya hanya bisa menikmati mie cakalang dalam produk mie instan, menurut saya rasa Mie Cakalang ini sedikit menyamai dengan rasa Bakso Cirebon yang selalu menggunakan bahan olahan tahu isinya dengan udang rebung.


Mie Cakalang & Es Pisang Ijo

Es pisang Ijo, menu yang satu ini tidak aneh didengar karena setiap daerah pasti ada yang jual, olahan pisang berbalut campuran tepung terigu dengan warna hijau mirip seperti dadar gulung dicampur dengan bubur sum sum yang gurih lalu diguyur dengan serutan es dan sirup berwarna menyala menjadikan menu ini sebagai pelepas dahaga. Hmm..Festival Kuliner Serpong ini sangat memanjakan pengunjung dengan suasana kebersamaan.

Untuk soal harga variatif mulai dari Rp 5000 hingga Rp 30.000, seperti Sop Konro Rp 33.000 + Nasi Rp 5000, lalu Mie Cakalang Rp 25.000 + Nasi Rp.5000, dan Es Pisang Ijo Rp 15.000 setelah icip-icip kuliner Makasar tentunya kurang apdol kalau pulang dengan tangan hampa tidak bawa oleh-oleh khas Makassar akhirnya saya membeli Kacang Telor dan Kopi Toraja, sangat cocok menemani saya buat nonton bola.Yang lebih menarik lagi alat transaksi di Festival Kuliner Serpong 2014 kali ini dengan menggunakan Card dengan minimal Top Up Rp 100.000.

Datang ke Festival Kuliner Serpong 2014 ini tidak hanya sekedar berkuliner saja, tetapi juga beragam sajian budaya khas Sulawesi bisa kita pelajari seperti kesenian tradisional Sulawesi, kain khas Sulawesi bahkan baju tradisional yang dipakai oleh security dan petugas kebersihan semua bertema khas Sulawesi. Cukup menarik bukan? Kalau tidak di praktekan dengan langsung berbaur didalamnya saya yakin sebagian dari kita bersikap acuh tak acuh dan mungkin ada yang minim pengetahuan tentang sejarah dan budaya Bangsa Indonesia.


Festival yang berakhir malam ini Pukul 23.00, 07 September 2014. Untuk itu sangat disayangkan kalau kita berkunjung ke Festival Kuliner Serpong 2014 yang mengajak putra putrinya tetapi tidak  memberi pengertian bahwa ini lho salah satu sejarah budaya Bangsa Indonesia dan Warisan Kuliner Nusantara kita. Event ini digelar bukan sekedar event hura-hura tetapi banyak makna jika kita telusuri sejarahnya dan ini bisa kembali mengingatkan betapa Indonesia penuh dengan keragaman baik itu budaya dan warisan kulinernya. 


Eits tunggu dulu, di Festival Kuliner Serpong 2014 ini tidak hanya memanjakan pengunjung dengan sajian kuliner dari 67 stand dan 27 gerobak, tetapi juga Festival Kuliner Serpong 2014 bertabur hadiah dengan mengadakan berbagai kompetisi seperti salah satu diantaranya adalah Culinary Writing Competition, lomba Instagram, lelang gadget setiap WeekEnd dan program Bring Used Bottles yang mengajak pengunjung agar peduli terhadap lingkungan dan Global Warning hanya dengan menukar lima buah botol mineral bekas yang ditukar dengan satu kupon undian untuk berkesempatan mendapatkan Blacberry Z3, serta vouher belanja Summarecon Serpong dan Voucher belanja Summarecon Dgital Center.

Summarecon Mal Serpong (SMS), sudah pasti menjadi kebanggaan warga Serpong dan sekitarnya dengan pemandangan yang sejuk dan asri sekaligus sebagai pusat belanja yang menjadi lifestyle center, dengan konsep "The Downtown Walk".  Bagi anda yang berada diluar wilayah Tangerang, seperti Jakarta dan Bekasi misalnya, jangan khawatir karena Summarecon Mall Serpong menyediakan fasilitas Shuttle Bus dari FX Mal Sudirman menuju Summarecon Mal Serpong.

Sedikit melenceng dari Festival Kuliner Serpong 2014, beberapa meter dari Mal Summarecon Serpong ada pusat perbelanjaan elektronik dan gadget bernama Summarecon Digital Serpong (SDC), akses menuju SDC ini pun sangat mudah karena tersedia fasilitas Shuttle Bus yang siap mengantarkan anda dengan kondisi bus yang nyaman dan bersih serta berAC, ini hanya sedikit info yang saya ketahui tentang SDC semoga bisa membantu anda yang membutuhkan informasi seputar pusat perbelanjaan di daerah Serpong dan sekitarnya.

Kembali ke Festival Kuliner Serpong 2014, sambil menyelam minum air, berkunjung ke mal tidak sekedar belanja saja tetapi juga mal bisa menjadi tempat untuk memperkenalkan warisan kuliner nusantara serta budaya Indonesia. Semoga saja dengan Festival tahunan ini yang selalu ditunggu-tunggu warga Serpong khususnya dan masyarakat luas pada umumnya kedepannya mudah-mudah akan lebih baik lagi, menurut saya ada yang kurang nyaman kalau sudah antri yang terlalu panjang, bikin stand yang lain susah untuk dilewati karena tempat yang terbatas dan saling berhimpitan satu dengan yang lainnya, kalau bisa stand yang menjadi favorit diberi tempat yang sedikit luas dan ditempatkan di tempat yang strategis agar mudah terlihat, Selain itu Festival Kuliner Serpong bisa menjadi referensi dan menjawab kerinduan pada kampung halaman untuk mencoba warisan kuliner nusantara yang sudah jarang ditemui, sekaligus Festival Kuliner Serpong selanjutnya semakin lebih menarik lagi dengan tema, dan konsep yang berbeda.***

"Tulisan ini diikutsertakan dalam Summarecon Mal Serpong Culinary Writing Competition”

http://www.malserpong.com

1 komentar:

Terima Kasih Sudah Mampir di Blog Saya, Semoga Berkesan dan Bermanfaat , Jangan Lupa Untuk Beri Komentarnya